project of mind-uprising!!!

raise ur hand...................
sebuah pemikiran, sebuah harapan, pemaparan tentang apa yang telah usai, semua yang sedang terjadi atau semua yang akan terjadi, sebuah cerita... kebenaran, kebohongan, kepahitan, kebahagian, realita semu atau sekedar pelarian akan berputarnya roda waktu yang tergulir dalam sebuah lembaran - lembaran halaman yang tergores guratan hitam pena sang aryoz, sebuah torehan cerita yang mungkin belum cukup pantas untuk disisipkan dalam lembaran sejarah..... sekedar petualangan pemikiran saja....... welcome to mind exploration!


Thursday, September 24, 2009

kita semua adalah karya(one)

Kamu dan sebagaimana aku serta kita semua memiliki mimpi sendiri – sendiri. Ada yang berangan – angan menjadi seorang pengusaha kebab sukses dengan sistem waralaba yang memiliki ratusan gerai di seluruh nusantara. Beberapa dari kita sangat ingin sekali menjadi seorang penyayi sukses yang albumnya terjual berjuta – juta kopi. Ada pula yang ingin menjadi CEO sebuah perusahaan dengan gaji 22 juta per jam dengan segala fasilitas serta keistimewaan lainnya. Kamu dan aku memiliki kesamaan bahwa sebagaimana kita adalah manusia tentu memiliki harapan akan pencapaian di masa yang mendatang, untuk mendapat sesuatu yang lebih baik dari sekarang. Semua itu berujung pada kesuksesan bukan, terlepas dari definisi dan ukuran akan sukses yang berbeda itu terserah anda, sebab akan menjadi perdebatan yang panjang apabila kita hanya mempertanyakan seputar arti dan definisi, cukup secara general saja. Sekali lagi terserah anda!

Pertanyaannya adalah, hidup di dalam mimpi siapakan anda saat ini?

Jawabannya adalah mimpi bos anda! Bagaimanapun kita semua memulai karir dalam hidup tentu dari belajar dan bekerja pada sebuah perusahaan bukan, kecuali beberapa dari kita yang terlahir dengan orang tua kaya, mendapat warisan berlimpah atau memenangkan sebuah lotre maka akan menjadi lain ceritanya.

Semua dari kita adalah pekerja, dimana kita bekerja pada sebuah instansi / perusahaan dimana dalam perjalanannya hingga menjadi sebesar sekarang adalah bermula dari mimpi bos / pemilik perusahaan tempat anda bekerja.

Richard Branson pemilik Virgin Megastore memulai usaha dari gudang rumahnya hingga memiliki ratusan perusahaan di seluruh dunia serta berekspansi pada penerbangan melalui Virgin Atlantic serta maskapai jelajah angkasa Virgin Galactic, Dahlan Iskan bermula dari seorang wartawan sebelum bisa menanjak menjadi CEO Jawa Pos Group, sebuah media surat kabar terbesar di Indenesia dengan puluhan perusahan anak cabang serta merambah televisi hingga ke pelosok. Semua bermula dari misi yang diemban dan visi mereka kedepan untuk terus konsisten dan fokus dalam meraihnya.

Kamu sebagaimana aku adalah karyawan yang masih harus rela kehilangan waktu sebagai kompensasi dari gaji yang kita terima di akhir bulan. Mematuhi serta menjalankan pekerjaan sehari – hari sesuai dengan prosedur dan aturan yg telah ditetapkan perusahaan tempat kita bernaung dan bukan bertindak atas keinginan kita sendiri atau berlaku semena – mena.

Dalam prosesnya, semua kita engkau dan sebagaimana aku tentu menjalani yang disebut dengan dunia kerja dengan problematikanya sendiri – sendiri. Entah itu berupa tekanan, adanya penyesuaian serta bermacam – macam kompromi lainnya. Perusahaan tak ubahnya sebuah organisasi yang dalam perjalanannya memiliki pasang surut dan hambatan.

Semua ini, dalam hubungannya antara segala peraturan dan prosedur perusahaan serta probelamatikanya adalah sebuah skema besar kreasi sang pemilik atau manajamen puncak dimana dalam hal ini yaitu perusahaan anda adalah sebuah realisasi dari mimpi seseorang. Tanggung jawab dan proyeksi kedepan adalah miliknya dan bukan kamu sebagaimana denganku dan kita semua yang menjalankan peran sebagai karyawan.

Sehingga apapun yang berkaitan dengan pekerjaan entah itu semacam integritas, dedikasi dan loyalitas adalah masih abu – abu untuk dapat di deskripsikan secara jelas. Beberapa persyaratan diatas adalah keharusan yang memang harus kita miliki sebagai seorang insan yang ingin sukses dalam mencapai tujuan. Bukan berarti kita tidak harus demikian, namun semua itu adalah bekal kita sesungguhnya dalam memperkaya diri kita akan keahlian guna untuk memanfaatkannya bagi diri sendiri dan orang lain di masa mendatang saat kita sudah tidak lagi bernaung dalam intansi tersebut. Meski terdapat beberapa dari kita yang tidak cukup bijak untuk menyadari perbedaan ini dengan dalih “kacang yang lupa kulitnya”.
Esensi dari bekerja ikut orang adalah bagaimana posisi kita serta perkembangannya yang tentu melibatkan beberapa ukuran yang sudah cukup global dan internasional untuk dipahami sebagai sebuah hak yaitu reward and punishment.

Apabila kita memiliki keahian dan kecakapan oleh karena telah bekerja pada sebuah instansi adalah hal yang wajar, jika tidak berarti ada yang tidak beres dengan intelejensi kita. Sesungguhnya prosentase terbesar penyebabnya adalah dari diri kita sendiri dalam menyerap dan bekerja keras untuk memperlajari serta merangkum semua ilmu itu kedalam sebuah jurnal besar yang disebut pengalaman dimana dalam prosesnya ada yang manis dan pahit.

Inilah keutamaan dari mimpi kamu dan sebagaimana aku kedepan. Tentu saja kita masih di pusingkan dengan suasana kerja yang semakin tidak nyaman, adanya permusuhan dan usaha saling menjatuhkan serta adu domba antara satu sama lain. Problematika akan “siapa yang kuat dia yang menang” hingga lomba menjilat layaknya anjing tatkala menyantap sarapan pagi dengan tulang sebagai menu utama. Mencari muka dan berlagak bagai hamba yang patuh dan menjelekkan orang lain yang juga sama – sama mencari sesuap nasi demi sebuah promosi atau hanya sekedar doyan car-muk didepan atasan. Masih saja terdengar keluhan disana – sini akan sikap dan perilaku atasan / rekan kerja yg tidak profesional ataupun menjengkelkan, bagaimana kecewanya anda ketika mengetahui bahwa orang yang selama ini menusuk anda dari belakang adalah orang yang tidak anda kira sebab tertutup oleh tutur kata manis dengan bertopeng kepalsuan.

Ingat.. semua ini hanyalah sebuah proses yang harus kita jalani dengan orang – orang yang ada disekitar kita dalam menjalankan perannya. Engkau sebagaimana aku juga memiliki posisi sendiri – sendiri, sebagai seorang karyawan biasa atau pengawas (supervisor), seorang manajer sebuah departemen atau menjadi seorang pimpinan sebuah distrik yang tentu memiliki kewenangan serta tanggung – jawab sesuai dengan porsinya masing – masing.
Namun ingat bahwa engkau sebagaimana aku, bahwa posisi tersebut jadi milik kita hanya untuk sementara bukan selamanya (amanah), beberapa dari kita yang beruntung bisa sampai di posisi puncak, namun beberapa dari kita memiliki batasan tertentu dalam karir dan siap untuk menyadarinya atau mengakhirinya bilamana saatnya telah tiba.

“Jangan pernah lupa bahwa kita semua adalah karyawan dan sedang hidup dalam mimpi seseorang”
Tidak ada perbedaan yang berarti kecuali bahwa kita semua adalah karyawan yang saat ini hidup dalam impian seseroang. Perbedaan antara office boy yang sehari – harinya bertugas menjaga kebersihan dengan seorang manajer dengan kursi empuk serta kompensasi lebih besar adalah dari segi wewenang dan tanggung jawab. Sebab, engkau dan sebagaimana aku adalah sesorang yang hidup dalam mimpi seseorang saat ini.

Sampai kapan kah ini akan berlangsung....?

Hanya anda sendiri yang dapat menjawabnya, sebab kesempatan akan datang jika anda sendiri yang menciptakan disertai dengan keberanian untuk mengambil resiko serta tantangan kedepannya.
Maka ciptakan karya anda sendiri dan warnai mimpi anda dengan kuas keberanian untuk menghasilkan lukisan anda sendiri meskipun hasilnya tidak sebagus yang orang kira.

No comments:

Post a Comment

hi there... just visit, just read or just kiddin! sumonggo, its okay... dont get mad or get wet.. he...