project of mind-uprising!!!

raise ur hand...................
sebuah pemikiran, sebuah harapan, pemaparan tentang apa yang telah usai, semua yang sedang terjadi atau semua yang akan terjadi, sebuah cerita... kebenaran, kebohongan, kepahitan, kebahagian, realita semu atau sekedar pelarian akan berputarnya roda waktu yang tergulir dalam sebuah lembaran - lembaran halaman yang tergores guratan hitam pena sang aryoz, sebuah torehan cerita yang mungkin belum cukup pantas untuk disisipkan dalam lembaran sejarah..... sekedar petualangan pemikiran saja....... welcome to mind exploration!


Monday, September 28, 2009

LOVE... for better or worse atau hanya sekedar MASTURBASI..


pengalaman mencintai seseorang merupakan pengalaman yang berbeda - beda. tidak bisa disamakan antara satu dan yang lain dan dapat dengan mudah diterjemahkan dengan sekedar "he / she is NOT the one". berikut adalah beberapa contoh ungkapan terkait dengan pertanyaan seseorang terhadap kita saat berakhirnya sebuah hubungan ;

Q: "lho kenapa kamu putus sama dia?"
A : "ya gimana lagi.. uda engga sejalan"
Justify Full
"engga tahu kenapa.... our love is fade away!
"kita beda prinsip (baca sudut pandang)"
"susah untuk berkomunikasi dengan dia"
"aduh gimana yah.... dia orangnya keras!"

dan berbagai jawaban lainnya... (oia alasan selingkuh tidak disebut oleh karena akan melebar dari konteks dan akan dibahas pada bagian tersendiri, pembahasan lebih kepada "ketika cinta berakhir" tanpa harus disertai oleh keberadaan pihak ketiga.)


okay, mari mulai dari dasar dari pada sebuah hubungan, ketertarikan fisik (atao lebih umum disebut chemistry), kita menyukai sesorang tentu tak terlepas dari eksistensi dari pada sesuatu yg melekat dari pada individu tersebut, sebut saja cantik / tampan, sexy and good looking.. fashionable dan berbagai citra secara fisik yang dapat kita nikamati secara kasat mata dalam sebuah teropong visual kita dalam menyukai seseorang.


seiring waktu kemudian cinta berjalan dan berbagi cerita akan hitam putihnya kehidupan, kenyataan menghampiri serta semua warna akan senang, sedih, dusta, dan wujud nyata akan dua insan yang berbeda mulai tampak dan memunculkan problematikanya sendiri - sendiri. semua yang terucap dan terlaku adalah puzzle yang harus dipecahkan dalam keberadaan komitmen itu sendiri, wanita dengan dunia "sensi" sedang lelaki sibuk dengan dunia "ke-AKU-annya" menjadi tantangan tersendiri untuk melalui rintangan didalam cinta. apakah akan ada kompromi untuk bersama - sama melaluinya ataukah yang ada hanya "ingin-KU dan ingin-MU" sehingga KITA pun termarjinalkan. yup this is the time when LOVE is fade away and covered with ANGER...


terkadang kita sibuk dengan "kenapa sih dia engga mau ngertiin aku" meski sebenarnya kita juga masa bodoh dengan keinginannya, "kenapa sih dia tidak pernah mau mendengarkan" disaat kita terlalu sibuk "berisik" agar selalu didengarkan, "Kenapa sih dia selalu mau menang sendiri" tatkala realitanya kita selalu menuntut agar segala keinginan terpenuhi tanpa pernah nyadar bahwa pasangan kita juga memiliki keinginan yang harus dihormati. saat dimana komunikasi tidak berjalan 2 arah dan hanya pesan amarah yang terkirim tanpa rasa. iya segala rasa cinta dimana semua ini berawal. seringkali semua perbuatan bodoh kita lakukan hanya untuk menyakiti pasangan kita, meski berulang telah diingatkan namun tak pernah benar - benar kita internalisasi sampai akhirnnya semuanya telah BERAKHIR...


"yes we are FAILED to communicate" adalah kenyataan yang telah terkaburkan melalui segala ego dan perilaku selfish kita. banyak yg berpendapat bahwa rasa cinta adalah sebuah hal yang misterius dan penuh dengan teka - teki, bagaimanapun ini menyangkut 2 beda yang bersama. iya lelaki dan wanita, terkait dengan semua perbandingan antara menggunakan LOGIKA dan PERASAAN...bagaimanapun ini hanya BULLSHIT belaka.. sebagai pembenaran akan betapa kita enggan untuk kompromi dan menyikapi konflik secara bijak.


beberapa kutipan : mencintai bukanlah merubah seseorang agar menjadi seperti kita, karena hanya menjadikan kita melihat cermin diri kita, mencintai bukan untuk menyatukan dua beda menjadi satu kesamaan melainkan bagaimana berjalan bersama dalam perbedaan yang ada, mencintai bukanlah mencintai seseorang yang sempurna, namun mencintai seseorang yang tidak sempurna dengan sempurna. cinta adalah tumbuh bersama dalam segala kekurangan dan keterbatasan, mencintai adalah saling mengisi kekosongan... sesaat terdengar naif.. segala idealisasi akan sebuah hubungan, harus diakui bahwa saya sebagaimana anda hanyalah pribadi yang masih harus terus mengambil hikmah akan segala kesalahan. terlepas betapa bodoh dan konyolnya kita.... dari satu hati ke hati yang lain... setidaknya kita bisa memaknai segala yang ada untuk menjadikan kesempatan berikutnya menjadi lebih baik..


jika tidak... kita hanyalah memuaskan ambisi, EGO tanpa pernah puas selayaknya masturbasi...

Saturday, September 26, 2009

be yourself...

we among story.. living in this country will surely emerge hundred of moment that colored our life. well, just wanna try to comment on a note that recently post by a friend of mine. what else, corruption, lack of moral fiber, anger and hunger among people, and all the social disorder that occurred around us all. off course, in this very issue, closely related to you and me, and all of us who bare the title of Mahasiswa... in the past, present and sometimes in the future. these are what i have in mind.....

wanna fix things... fix illness of the mother land... fix the world.. what can we do.. me, you, them and all of us... as mahasiswa that so called the agent of change... 4 me.. just play ur part.. even hard, rough.. and through the endless dessert and steep hill.. just try to be better... make things better... started with everything around us... one step of at a time... let the world turn by... let all the chaotic run through... but never... ever... let ur mind die... ...

Thursday, September 24, 2009

notification!

bagaimana akan selesai jika memulai saja belum.. itu bentakku pada diri sendiri agar tidak hanya membual ini dan itu tentang ingin menulis sebuah cerita pendek.. dengan segala sedu sedan maka dimulailah..
hanya mencoba bermain dengan ruang sempit dalam otak kanan yang logis dan terkadang naif secara kompleks dan rumit yang terjemahkan dalam tuturan cerita pendek... iya pendek... atao bisa dibilang sangat pendek sekali

oleh karena itu cukup disebut dengan CERPENs version alias Cerita Pendek Sekali . . . . .

enjoy..

"Till Facebook Do Us Part" CERPENs version

The story of mario and inka

pada suatu kala maryono & indriyatun adalah sepasang kekasih yg berjanji untuk bersama sehidup semati.. setelah dirasa Gale City (a.k.a Trenggalek) tak lagi mewadahi aspirasi, mereka pindah ke metropolis dg harapan menyerta, tinggal d sebuah kos2an dan bekerja d sebuah department store membuat ke2nya berubah nama jd mario & inka, tingkat ekonomi meningkat, gaya hdup beranjak, mereka pun membaur dan menjadi sepasang kekasih metro pada umumnya, dandanan yg lg uPdate serta tren terbaru dengan aktif mereka ikuti, semerbak BLV dan hp seperti BB (baca Nexian) slalu menemani.

online setiap saat dan hengot everyday adalah bagian keseharian mereka, tak ubahnya musim buah saat ini, fesbuk pun menjadi media untuk dikenal dalam gemerlap metro dan cara memperoleh status AGM alias anak gaul metro, yak, mau ini update, setelah begni update, mau ngapa - ngapain update, ya cermin hidup saat ini, namun diantara putaran lifestyle ini, ternyata mario sangat jauh tertinggal, selain ia orang yg berprinsip dan berkpribadian humble, baginya putaran kehidupan metro terasa merubahnya jd hewan, tak jarang mereka bertengkar, sebab atun alias inka semakin doyan party.

hampir setiap hari inka pulang pagi bersama teman2nya, setelah semalam hengot di pelbgai resto n cafe, namun inka malah marah serta melarang mario agar tdk lagi memanggilnya atun, begitu rutinitasyg dilakukan inka stiap hari, kerja trus party dan sampai rumah pun yg durusi oleh inka hanya posting wall dan update status, tak ayal hubungan mereka diambang prahara, cinta yg telah bertahun2 lamanya sejak dari Gale City akhirnya berakhir dg umpatan. ''apa si mas? resek bnget ah, ga penting tauk.. aku inka dan bukan indriyatun'' ''udah ah aq mau ke spa'' lalu inka berlalu dengan legging hitam ketat dan mario pun sedih.

ditengah2 badai dalam hubungan mereka, inka dengan citra diri yang telah ber-evolusi, ia menjadi lebih percaya diri dan berani teRang2an bmain gila dengan jimmy yg tak lain adalah seorang DJ yang dikenalnya pada sebuah acara rave di sebuah pub. sore itu mario mendapati inka tengah fesgedebhukan dengan dj itu dan hal apapun yg dikatakan mario tak dihiraukan oleh inka, "cukup!" teriak mario, dimana teriakan ini membuat inka menoleh dengan sinis. "kita bicara atau aku pergi" kata mario lalu indri dg sok bitchy "yaw uda elo pergi aja" "Oh jadi km lebih milih fesbukan dari pada aku kekasihmu? 'ya!" hardiknya. "uda sana pergi, dasar ndheso, katrok!" puncaknya maryono pergi dg hati terobek dan yakin bahwa fesbuk telah memisahkannya dg inka...

the end of sad story that love are apart by facebook....

"princess tell me: CERPENs version

dengan hanya mmakai G string dan BH bermotif renda sutra berwarna ungu ia rebahan malas d kasur air pada kamar mewah, Putri Sibelia [nama sbnrnya] asik utak-atik BB tuk ol, reply msg dg kt2 centil, naughty n sexy. memainkan hati para pria dg mudahnya, being bitchy bkn masalah tbsarnya, namun ortu kaya yg mbuat putri blgak smua bs dslesaikan dg uang tanpa bnyk bacot. smua yg serba ada tkdang mbuat ia tampak dangkal ktka bcara, tak ada inner beauty kcuali pantat ok, kulit putih n dada montok dbalut pakaian mewah. sukar tuk menilai scra obyktif sang putri...

"Choi da man" CERPENs version

Harry Schultz Subiarto lebi dknal dg choi d antra tman2nya, usia awal 30an, menikah dg 1 anak. dia sngat menikmati dg label young and dangerous.. selalu. bgnya dg blagak slengean srt dandan funky maka citra youngster akan langgeng, egois dan gampangin adlh cri yg sngt d hapal ole tman2nya, ta jarang ia bmslh dg skapnya yg brani btaruh lalu blari, hingga orang lain yg kn imbas. namun tetap ta mbuat choi berubah jd dwasa, itulah knapa kwan2nya sngat maklum coz dia cuma pria yg blgak young and dumb.. morron!

"Dion Code" CERPENs version

Dion Mahalanang , pria lajang 26th adalah seorang karyawan sebuah perusahaan besar dibidang perbankan, dg kinerja yg ok karirnya trus menanjak, tentu saja smua yg ada di sktarnya bgrak cpat, tak sdkt wanta sexy mnaruh hati, wibwa dan pngaruh adl aura yg attach pdanya, smua brbh d bulan juni, saat pgantian manager yg dtnjk dr pusat oleh BOD, smua mndadk jd chaotic ktk dion d pangl oleh man bru dan d intmdasi agar menybtkan nama unt jd tumbal d dvs yg d pimPinnya. dion dlm hati berujar.. ''dr smua dosa dan prbuatan q.. yang pernah terlaku.. satu yg takkan.. Kulakukan...

"Terhempas dalam sebuah kisah" CERPENs version

Tiga hari menjelang bulan oktober menutup usia ditahun dua ribu delapan dengan segelas kopi yang setia mendampingi dengan kehangatan dan aroma cookie yang menggoda mengajak mulut menganga dan menggerakkan gigi tuk menguyahnya.

Sebuah momen pada sebuah cafe dengan view jalan kemang daerah jakarta bagian selatan tepat lima menit sebelum jam sembilan berakhir (pukul 21:50). Aku duduk di sebuah kursi rotan yang khas dengan karakter cafe sebuah brand luar negri sembari menelusuri rasa dalam hati akan pencarian jati diri.
Beberapa kali tawa kecil sepasang kekasih yang sedang memadu kasih diujung lorong menghiasi, bangku mereka berjarak hanya sepuluh langkah dari tempatku duduk sehingga turut merasa aura bujuk dan rayu mereka yang saling memuji dan menikmati atmosfir malam itu. Bagaimanapun kekonyolan mereka dengan cerita cinta yang sedang meraka perankan, dimana ada saatnya aku melakoninya membuat aku tersenyum kecut akan ingatan dimasa lalu. Betapa sejuk dan menenangkan bersama yang terkasih disisi untuk sekedar berbagi ucap meski sebatas rekaan saja. Betapa aku juga ikut terbuai dalam tali asmara yang ada untuk semakin ikut menikmati keheningan yang selama ini terpuaskan dengan film – film drama romantis yang biasa kulihat di hari minggu pagi untuk beristirahat melepas penat akibat kehidupan gerak cepat dari senin sampai sabtu.

Bangku mereka diujung jalan dengan dihiasi lampu sorot taman yang tertancap pada sebuah batu yang kira – kira terangnya hanya sekitar 40 watt saja dimana cukup untuk membuat suasanan romantis kolam ikan dengan pompa pancuran yang mengucurkan air dari bawah keatas untuk membasahi dan menciprati rumput hijau disekitar membuat pasangan itu seakan di awang – awang. Begitu manusiawinya ketika canda tawa serta rasa kasih yang telah diujung jalan harus di aktualisasikan sang pria untuk membelai wajah wanitanya dan menaruh telapak tanan sebelah kanan seutuhnya untuk menggenggam pipi kiri sang bidadari, baginya, tanpa di sutradarai mereka dengan gerak lambat bersama pohon palem yang turut bersamaku menjadi saksi menyaksikan betapa ini membuat jantung berhenti berdetak ketika sang wanita dengan blouse putih tersebut menutup mata dan menyerahkan kelembutan bibirnya untuk dipadukan dengan mulut pasangannya.

Tak ayal adegan ciuman ini berlangsung beberapa saat saja saat konsentrasiku terganggu oleh seorang eksekutif muda yang duduk berjarak dua bangku di sebelah kananku membalik halaman koran yang sedang dibacanya. Hanya karena bukan bagian dari kejadian ini, pria perlente ini seenaknya merusak momen romantisme malam itu. “Sial!” Aku berkata dalam hati. Aku pun jengkel dan memusatkan pandang sesaat ke pria tersebut dan mencoba mengamati sepintas akan motivasi pebisnis itu ada disini. Sudah jelas bahwa ia hanya mengahabiskan waktu menunggu sesorang yang tampak jelas ia merasa tak mau membuang waktu sedikitpun dengan membaca koran bagian bisnis dan keuangan sementara matanya setiap beberapa waku melirik communicator yang ditaruhnya di meja bersebelahan dengan asbak dan secangkir kopi ekspresso untuk melihat apakah ada sms masuk atau lampu gadget itu menyala yang menunjukkan ada incoming call dari seseorang yang sedang ia tunggu.

Kembali lagi ke status sebelumnya dan aku memalingkan muka dari pria intruder itu sambil menilai secara dini bahwa ia hanyalah monkey business yang kejam dan tak segan menghabisi lawan. Paling tidak itu yang tergambar dari raut wajah penuh kekuasaan dan angkuh yang seakan bisa membeli segalanya. Akupun yakin kalo ia hanya seorang yang dingin dan tak berperasaan, bisa saja itu hanya kejengkelanku saja atas apa yang telah ia lakukan. Meski firasatku oleh dukungan pegalaman hidup dalam mengamati berbagai orang di bandara yakin bahwa pria itu tak ubahnya seorang yang sukses atas dasar bisnis rekayasa pada sebuah tender bayangan dengan pejabat pemerintahan yang bersembunyi di ketiaknya. Well, meski dont judge book by its cover yg kupercaya masih saja asumsi negatif berkeliaran di pikirku. “Ah sudahlah!” akupun berusaha menyudai untuk terlibat terlalu emosional dengan pria itu dan kembali ke subjek utama malam itu yakni sepasang kekasih yang berduaan di area open door cafe tersebut layaknya lakon Romeo dan Julliet yang sedang mereka peragakan.

Tanpa disadari bahwa cappuchino yang terhidang menyeringai sebab sebatang rokok yang telah kunyalakan di awal cerita telah habis dan berubah menjadi abu rokok tanpa kuhisap sekalipun. Aku hanya keheranan ini bisa terjadi lalu memahami jika aku terlalu asyik mengamati cerita cinta malam itu. Mungkin saja aku amat kesepian dan sunyi tanpa ada yang menemani selama perjalanan dinas yang sudah kulakoni hampir sepekan di Ibu kota.

Dengan mengesampingkan semua itu, malam berlanjut dan kami, yakni sepasang kekasih dan seorang eksmud yang sedang menunggu dan membaca koran terekam dalam cahaya bulan pada lanscape sebuah taman pada out door side cafe itu. Berlanjut dan aku berusaha untuk konsen pada niatan awal untuk menulis pada sebuah notebook yang sejak awal terbuka dengan pena kesayangan hanya tergelatak sebab belum menemukan topik apapun untuk ditulis.

Setelah menyeruput kopi dalam cangkir dengan segera aku menyambar korek tokai berwarna merah muda pemberian seorang wanita paruh baya yang menemaniku mengobrol pada sebuah halte bis sembari menunggu tepat diseberang busway harmoni dua hari yang lalu masih menyisakan kisah tersendiri. Sedikit teringat akan asal muasal korek yang kemudian kuperbudak untuk menyalakan sebatang rokok yang sudah melekat di ujung mulut. Berusaha keras tuk memulai sebua tulisan namun tetap saja ada yang mengusik dan mengganggu kreasi di kepala utuk menterjemahkan segala rasa yang tetap saja membuat kecewa lembar pada notebook yang masih putih bersih tanpa coretan sedikitpun. Pena pun masih saja sebatas alat tulis yang tak berguna karena sama sekali belum tersentuh kecuali sekedar menjadi penonton akan cangkir kopi dan bungkus rokok yang beberapa kali telah kusentuh dan lebih kuperhatikan selain suasana malam itu.

Perasaan yang tidak begitu jelas dapat kurasakan hanyalah sebuah pokok bahasan semu yang terus menghinggapi aku untuk terus membiarkan aku melamun dan sibuk dengan segala bayangan tidak jelas. Semua hanya terdiam dan tak bergerak, baik pena yang menunggu dan segala kode dalam benak yang menanti untuk dipecahkan dalam sebuah tulisan. Mungkin saja aku masih terheran dan benar – benar menikmati suasana hening oleh karena adanya segala kontradiksi pada realita kehidupan ibu kota yang munkin belum bisa membuat diriku nyaman dengan segala dinamikanya.

Tak beberapa lama keheningan ini terpecah oleh kedatangan seorang wanita cantik dengan gaun merah yang sungguh memikat dan seketika aku tidak bisa menolak untuk memungkiri bahwa libido lelakiku terusik oleh si cantik bergaun merah itu. Kulitnya putih langsat dengan rambut panjang dibiarkan terurai ia melangkah dengan pantat dan dada sintal yang tersimpan pada gaun ketat untuk menghampiri pebisnis yang duduk tak jauh dari kursiku.

Lagi – lagi aku berkata. “sial!” kecemasan dan segala kegundahan dari pikiranku terbungkus pada sebuah rasa penasaran akan kehadiran wanita itu. Bukan karena aku menjadi keranjingan sebab belum pernah melihat wanita secantik dan seseksi itu sebab bagaimanapun lingkup kerja di industri pelayanan membuat ku dengan mudah bersinggungan dengan banyak wanita yang lebih seksi dan cantik. Dengan penuh percaya diri saya menyatakan pernah menemui pramugari yang jauh lebih cantik dan seksi dan lebih berarti dari sekedar wanita asing untuk diamati dan ditelanjangi karena fisiknya, namun aku mengenalnya sebagai seorang teman untuk bertukar kesedihan tatkala penerbangan mengalami penundaan.

Yang membuat pikiran terusik adalah siapa wanita cantik bergaun merah dengan pancaran wajah terlihat kalu usianya tidak lebih dari dua puluh tiga, terlihat sangat belia dan penuh manja. Sedang ia menghampiri seorang pebisnis dengan wajah kaku serta aura penuh kuasa itu. Apakah status hubungan mereka? Yang sekarang berputar – putar dikepala sembari menahan napas oleh harum tubuh wanita cantik bergaun merah itu yang terbawa angin masuk kedalam zona penciuman hidungku. Sekali lagi hanya karena jarak kami yang memang berdekatan dan bukan karena aku mencari – cari cara untuk bisa membaui harum tubuhnya namun hanya saja memang hembusan angin yang berpihak untuk membawanya kehadapanku.

Tampak jelas kalau kehadiran wanita ini tidak menjadi perhatian utama eksmud tersebut malah ia hanya memalingkan muka jenak saat si merah yang cantik ini datang dan segera memberi tatapan kesal oleha karena harus menunggu. Terdengar lirih saat sang wanita memanggil dengan sebutan pebisnis tersebut dengan “om pram”. Perbincangan yang meski lirih masih saja terdengar olehku yang dari sudut pandang mereka aku hanyalah pengunjung yang sedang menikmati suasana dengan notebook terbuka dengan pena yang masih tergeletak disebelah asbak merwarna putih tanpa logo.
“Maaf ya om pram”

to be continued.........

langkah

berjalan tertatih tersandung lalu terjatuh.. mencoba berdiri dan bangkit namun tak sanggup lalu terduduk.. sakit terasa lalu merintih, logika berkata agar jangan berhenti, ayo terus berjalan.. mencoba bangun dari duduk kemudian berjalan.. aarrgghh.. sakit teramat tak bisa dihiraukan. satu langkah terlewat hanya menyisakan lara dari jatuh lalu kembali terduduk dalam diam.. hati meronta tuk hakikat.. tujuan!
persetan rasa luka, persetan bimbang, harus terus berjalan meski terseok.. persetan! aq merangkak....

sesorang yang berinisial "R" . . . .


Melekat dalam benak saat bersama berjuang akan sebuah hari esok yang lebih baik dengan berbuat kebaikan untuk sesama. “Engkau yang menabur maka engkau jua yang menuai” tutur mu. Semakin menguatkan arti perjuangan kita dalam menghadapi masa – masa sulit. Realita hidup yang memang telah di atur untuk selalu tidak adil bagi kita sebagai sebuah cerita yang harus kita ubah dengan harapan menjadi sebuah keadilan bagi kita semua. Ya.. and the justice for all my friend... masih terdengar jelas pembawaanmu akan menatap waktu dengan eksistensi serta citra diri.
Termaktub dalam sanubari saat berdua kita memadu kasih akan sebuah harapan kebaikan arti dan bukannya sekedar mimpi. Dengan bekerja sama dan bekerja keras disela – sela kita bercanda akan betapa konyolnya hidup yang diperankan oleh seseorang saat hati tak lagi dilapisi oleh nurani dan hanya dengki.
Satu yang kuingat pasti adalah pendirianmu yang begitu kuat menatap waktu untuk terus disikapi dengan aksi tanpa kebisingan serta saling menjaga orang yang ada di sebelah kita disaat yang bersamaan. Bagaimanapun kita menghadapi sesuatu yang lebih besar dari kita semua yakni kematian sang manusiawi dalam raga mereka yang mengisi kursi – kursi penunjukkan.
Laskar penindas semakin merajalela dengan kader – kader baru yang semakin banyak dan tanpa arah, kader ambisius dan rakus akan kesengsaraan serta menghapus toleran. Sebuah barisan tanpa hati untuk menguatkan opini kita tak ubahnya hewan. Memakan atau dimakan, membunuh sebelum akhirnya juga terbunuh oleh manipulasi roda kehidupan yang tidak diatur dalam sebuah cakupan keimanan, melainkan kebutuhan saja titik. Sejauh masih menguntungkan dan tidak membahayakan maka cahaya itu tetap akan menyala.
Sebuah sinaran kecil dari sebuah lilin yang terhempas angin ke segala penjuru mata angin namun masih tetap menyala. Sebuah kesadaran akan keberlangsungan bersama, mengingat hanya ini yang dapat kita lakukan. Tidaklah mungkin sinaran itu dapat sebesar lampu petromax yang terus dipompa dengan persediaan spirtus yang melimpah. Pemilik kuasa dengan segenap tenaga terus memproduksi penindasan memanfaatkan kematian konsistensi dan harga diri. Menebar ancaman serta teror bahwasanya kita hanyalah kepingan kecil tak berarti untuk berhenti dan menyerah.
Betapa saat itu, bersama seseorang yang berinisial “R” berbagi segala cerita akan ketidakdilan yang ada. Apa yang dia makan adalah apa yang ku makan sebab kami makan dari piring yang sama untuk memudahkan apa yang ada dapat terbagi persis, separuh untuknya dan separuh untukku. Meski terkadang aku menyisipkan satu dua sendok ke bagiannya dan begitu sebaliknya.
Namun kini “sesorang” tersebut telah pergi bersama bayang – bayang antara ada dan tiada. Aku menunduk dan mengelus dada dalam keprihatinan batin yang memang bimbang dan tidaklah segamblang dulu. Seakan nyata. Apakah memang nyata? Jika tidak, mana ada mu?.
Apa kau rela membiarkan sang penguasa membalik halaman ini ?
Jika memang engkau terjatuh atau terbelenggu dalam duka maka teriaklah. Aku PASTI akan menghampiri dan menujulurkan tangan wahai sesorang yang berinisial “R”. Apakah engkau memang telah mati dan terkebiri oleh desahan sang gairah di ujung asmara, seperti yang telah dikabarkan oleh bibir yang bertautan.

Seseorang yang berinisial “R” sesungguhnya adalah Rasa... toleran, perjuangan, sepenanggungan, persaudaraan, persahabatan, kasih sayang serta cinta dalam jabat erat kebersamaan.

facebook killed friendster . . .

wow.... as the cyber activity increase lately and internet connection existence among society have become un - separated part of our daily life, friendships as a need. Networking mean the number of friend that we have, at least, this show at our profile. Everyone offer the most representative media that worth to sign.

yup... kaboom... our friendships connection not only determined who we are in order to achieve a certain status in certain society so called up to date or go online every time. an e-mail address are no longer perfect stranger to mention now days, its a primal statement not only among the number of friends that we know, furthermore... its the tools to the world.

Friendster progress in Indonesia are quite remarkable and fantastic. an FS account have become specific parameter in all segment of age to gain personal existence in cyber activity. in the level of teenager to middle age are curious and feel passionate to make an FS account. at least this is the easiest way to get connected and well known media to keep in touch with the internet.

what about now, started 3 - 4 month ago when facebook finally know and positioned as time bomb that ready to blow at any time. the euforia it self show that there were too many number of our friends who left FS and make a new account at facebook... its amazing how the features and the site lay out attract all the guilty party of Indonesia cyber subject amuse by happening site right now so called facebook..

hehehehehe.... pity you FS.... a slight laugh on express the moment regard facebook existence around us.... this week only, as the statistic show on FS percentage movement... have decrease for about 70% and they who goes online everyday are prefer to hang out at facebook rather than FS...
"facebook has killed friendster....."

hidup adalah kehilangan . . . (same old story) buat mel yang sedih, kehilangan dan ungu muda

suara tik.. tik.. laju jarum detik jam di dinding terus menderu, dengan tembok putih menyelimuti dinding kamar dan dua gitar 5 senar yg menemani. Hidup dalam putaran waktu, mau gerak cepat ato slow motion tergantung seberapa cepat jarum detik melaju, tak ayal kedua jarum yg lain (jarum panjang & pendek) bergantung padanya.

Tidakkah dinding di kamar ini dapat ikut urun komentar?
dengan segera intuisi merespon rasa sesak yg siap terlontar dari mel yg kehilangan (lagi2). lemari berkata "sialan kau!" dengan jengkel menghardikku yg terlena oleh dentuman jarum detik dan teragitasi oleh mel yg kehilangan, "tidak usah kau panik, tidak usah kau mengeyahkan pikir" sembari sang waktu tersenyum dan terus melaju, bagaimanapun jarum detik yg tak lain adalah kaki tangannya terus menggerus hingga waktu ayam berkokok tiba.

"sial" aku pun terhentak, sadar jika masa terus bergulir dan aku hanya terdiam... nothing. aku tak kan terlarut dalam mimpi dan yakin banget kalo ini pasti bukan yg terakhir apalagi PERPISAHAN... tidak! ini sebuah awalan. aku pun menyeringai kecut sedikit setelah terbangun dari mimpi itu.

bagaimanapun kita semua pasti akan kehilangan.. apapun itu dan terlebih waktu. ini yg membuat kita semakin kuat dan mantap menapaki hari esok. sekali lagi ini bukan akhir dan paksaan untuk selalu menjadi pelakon. sebab masi banyak peranan sutradara dan penulis cerita menunggu kok.
biar aja waktu melaju dan berlalu, namun persuaan kita masih akan ada, tidak sekarang atao besok namun lusa di lain hari dan di masa mendatang.

sudahlah mel!" aku berkata mantap namun agak kikuk karena lemari dan dinding mengalami euforia atas pilihanku ini.. ya.. pilihan.. daripada terus meratapi waktu dan termangu, lebih baik aku bergerak maju dan selalu berharap kita bertemu dilain hari, meski jarum detik dan sang waktu jadi sewot dan memalingkan muka. hahahahah.. biarin aja! karena kata itu tak akan terucap, kata perpisahan yang pathetic dan useless, namun kata sampai jumpa pasti akan terucap mel, baik kau yg lagi sedih dan sedang ungu muda.


catatan bocah tanjung anom ANG 93

war of the human being

Good day everyone.... tahun 2009 dengan refleksi 2008 dimana hari ini dan masa lalu adalah sebuah parameter tertentu dimasa yang akan datang. berbagai peritiwa mewarnai diantaranya, krisis global, US dengan presiden kulit hitam, Bakrie yang menuju titik didih dan turunnya BBM di penghujung tahun memang membuat slide2 tersebut menjadi parameter tertentu di 2009.

Permulaan tahun dunia digeber dengan serangan pasukan Zionis… masih dengan peperangan antar partai dan sesaknya mata kita serta televisi oleh kampanya partai calon presiden maupun caleg adalah permulaan… secara tahun ini pemilu kan… oh ya, SBY makin populer aja, seiring Demokrat pada hasil berbagai polling dan rencananya untuk nurunin BBM lagi..

bagaimanapun isu perang di jalur gaza masih terus hangat dan semakin memuncak aja… na wong perang… sapa sih yang engga perang saat ini… kalo disana antara militer Israel ama kubu Hamas maka sebenarnya kita pun engga jauh berbeda… mungkin tanpa disadari kalo kita sebenarnya juga lagi berperang dengan hal2 yang ada disekitar kita.. mulai dari memerangi hawa napsu dan ambisi.. heheh… mengingat angka penderita HIV / AIDS gila banget di Surabaya… atao.. perang terhadap gempuran media dengan berbagai kampanye produk2 yang sangat menggiurkan untuk dibeli meski belum tentu barang2 itu berguna dan sesuai budget yang uda direncanain.. terlebih yang uda married…

pada dasarnya kita semua memiliki medan tempur sendiri, ada yang berperang melawan keingininan hakiki untuk lebih, semisal pindah kerja yang nawarin gaji lebih gede dan finally harus realistis karena kerjaan baru dengan gaji gede belum tentu cocok.. ada yang masih berjibaku dengan suasana kerja yang itu2 ajah… iya.. kejenuhan… atao malah banyak diantara kita yang masih berperang melawan pesimisme karena masih jobless dan pekerjaan yang ada / ditawarkan masih belum bisa dikompromikan dengan idealisme yang ada dikepala… hehehehe..

banyak lah, namanya juga manusia dengan dinamikanya.. oh ya yang lagi hot juga adalah tekanan untuk bertahan dimedan perang dengan tuntutan umur alias untuk segera menikah.. heheheh.. well, cukup bervariasi bukan…

ini semua adalah sebuah slide2 yang kadang kita sendiri lupa bahwa itu adalah sebuah reminder untuk memicu zona awareness agar senantiasa bersyukur dan menikmati apa yang tlah kita miliki ketimbang trus2an mengeluh dan menggerutu akan apa yang tidak kita miliki yang pada akhirnya hanya melemahkan kita dalam berusaha dan berpikir positif… coz kecenderungan pesimis dan gampang menyerah mudah menghantui pikiran kita.. menular bahkan.

sebua bahasan yaang bisa saja menjadi berat ataupun ringan, tergantung dari sisi mana kita memandang tulisan ini… dan menyikapinya.. sebuah resolusi atau cukup dengan sebuah solusi dengan konsistensi untuk menghadapi masa2 kedepan yang penuh tantangan di 2009 ini…

good luck aja deh.... lifes hard....

realita DUNIA DALAM BERITA . . . . . .

Realita dunia dalam berita
Kamu sebagaimana adanya aku dengan segala yang ada dan menjadi dasar sebagai pembeda dan penanda. Bagaimanapun manusia tercipta dengan segala karakteristiknya tanpa berusaha menolak dan menyesali akan peranan yg kita jalankan. IYA... kamu aku dan kita semua menjalankan peran masing – masing sesuai dengan apa yg telah diberikan sang pencipta (jika anda percaya).

Akan menjadi sebuah perdebatan tak berujung bila terus berkutat dengan segala argumen tentang perbedaan sudut pandang lelaki dan wanita (manusia), mengapa wanita masih saja berkutat dengan perasaan sedang pria sibuk dengan dunia ke-aku-annya. Keduanya sama. Ukuran kebenaran atas sesuatu yg kita percaya, entah itu Islam, Kristen, Budha, Hindu dan kepercayaan lainnya. Mengapa begini dan mengapa begitu, tentu inilah yg disebut dengan pebedaan, meski jelas terkandung tidak juga membuat kita semua dengan mudah dan menerima dan hidup saling hormat dan toleran dalam menjalani kisah masing – masing.

Panjang dan tak berujung tentu... segala perdebatan akan hitam dan putih segala perilaku, perbuatan serta ulah manusia dalam perjalanannya. Selalu ada pembanding serta dalil akan sesuatu untuk melebihi sesuatu sesuai dengan kepentingannya. Ini yang benar dan itu yang salah, jangan memilih jalan itu dan harus jalan yg ini serta berbagai pilihan dan kesempatan atas hak lahir manusia untuk hidup dan memenuhi kebutuhannya.

Kebutuhan akan semua hal yang tentu sesuai dengan kepentingan setiap individu dalam segi apapun itu. Setidaknya manusia tidak begitu naif ketika harus memenuhi kebutuhannya secara gamblang harus berusaha dan tak jarang bertarung dalam memperebutkan sepiring nasi.

Ujung – ujungnya duit dan urusan perut adalah realitas yg kamu dan aku setujui bersama mereka yang tak lain adalah kita semua sebagai mahluk hidup dalam bertahan dalam kerasnya kehidupan. Orang bilang hidup ini tak adil dan keras, sekeras apapun ditutupi dengan segala senyum dan suasana tentu bahwa kenyataan bahwa hidup ini begitu berharga (keras dan berarti) serta pantas untuk diperjuangkan (by Ernest hemingway) adalah apa adanya.

Kita makan saat merasa lapar, minum tatkala kehausan dan semua ekspresi disaat kita sedang merasakannya. Menangis dan bersedih saat kita kehilangan sesuatu, tertawa terbahak – bahak saat kita sedang bahagia dan bergembira. Ungkapan – ungkapan tersebut adalah bentuk nyata akan kebutuhan kita bukan.

Kehidupan sekarang ini dengan segala problema serta dinamikanya tentu tidak perlu kuceritakan sebagaimana kamu telah mengetahui dan menyadari meski hatimu berkata tidak. Keras dan penuh perjuangan agar kita mampu bertahan dan menyambung bekal dimasa depan. Oprtunis dan egois adalah manusiawi sebagaimana kau dan aku melepasny ke dunia.

Kebutuhan akan ini dan itu yang tiada habisnya memaksa kita untuk mengeluarkan tenaga guna mengaharap imbal balik tentunya. Sebagai contoh kita bekerja, kita semua tentu bekerja untuk menghasilkan sesuatu atau mencapai tujuan.

Beberapa dari kita bekerja untuk mendapat gaji yang dalam hal ini uang untuk membeli segala keperluan dan seterusnya, namun juga beberapa dari kita rela bekerja untuk sesuatu yg lain, semisal mengisi waktu dan memiliki kesibukan bahkan ada juga diantara kita yang bekerja memang secara spesifik untuk menekuni dan berkarir pada suatu bidang tertentu sesuai keahliannya.

Diantara semua kebutuhan manusia dari yg paling hakiki tersebut tentu terdapat kebutuhan yg paling mendasar yag harus terlebih dahulu dipenuhi sebelum beranjak ke tingkat kebutuhan yg lain. Sebagai contoh, bagaimana mungkin? kita membeli sebuah mobil jika untuk menutupi kebutuhan sehari hari saja serba cukup dan tidak lebih, kecuali jika itu pemberian dan sebagainya. Sehingga kebutuhan tersebut memiliki tingkat dan prioritas dalam pemenuhannya.

Ada lima kebutuhan dasar mulai dari yg tidak penting sampai yg paling penting, diantaranya :
1. Kebutuhan Fisiologis
Contohnya adalah : Sandang / pakaian, pangan / makanan, papan / rumah, dan kebutuhan biologis seperti buang air besar, buang air kecil, bernafas, dan lain sebagainya.
2. Kebutuhan Keamanan dan Keselamatan
Contoh seperti : Bebas dari penjajahan, bebas dari ancaman, bebas dari rasa sakit, bebas dari teror, dan lain sebagainya.
3. Kebutuhan Sosial
Misalnya adalah : memiliki teman, memiliki keluarga, kebutuhan cinta dari lawan jenis, dan lain-lain.
4. Kebutuhan Penghargaan
Contoh : pujian, piagam, tanda jasa, hadiah, dan banyak lagi lainnya.
5. Kebutuhan Aktualisasi Diri
Adalah kebutuhan dan keinginan untuk bertindak sesuka hati sesuai dengan bakat dan minatnya.
(Need Theory by Abraham Maslow)

Dari deskripsi diatas dapat kau dan aku (kita) pahami pahami bahwa kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan yang harus terlebih dulu kita penuhi terus dan terus seiring waktu untuk terus meningkat kepada tingkat kebutuhan yang tertinggi yakni kebutuhan aktualisasi diri. Pendek kata untuk dapat memuaskan suatu tingkat kebutuhan maka perlu dipenuhi kebutuhan dari tingkat yg paling bawah agar dapat menikmati kebutuhan kita secara kesuluruhan.

Sampai dimana tingkat kebutuhan anda hanya anda sendiri yang dapat mengukur, maka sejauh apa kegiatan atau pekerjaan yang anda tekuni sekarang mampu / berpotensi untuk bisa menjadi tempat anda dalam menapaki tingkat kebutuhan tentu hanya anda yg dapat menjawabnya.
Hadapi semua dinamika ini (kehidupan) bukan dengan mengeluh dan selalu bertanya kenapa? pada orang lain ataupun rumput yang bergoyang, namun hadapi dengan keinginan anda yang paling tulus / niat untuk benar – benar berusaha merubah nasib anda.

Karena tidak ada yang dapat merubah nasib anda kecuali diri anda sendiri dan selalu yakin bahwa tidak ada yg mustahil dan segala yg mustahil itu bisa terjadi (dicapai) dengan berusaha dan berdoa.

AP
regards

perasaan yang tidak begitu jelas dapat dirasakan . . . . . ?

Terbangun dari tidur dengan semua lelah dan kantuk yang terlepas pada sebuah pagi dengan awan biru mendominasi. Mencoba mencari mood untuk menulis namun harus berkutat dengan kebutuhan biologis sebelumnya. Meneguk segelas air putih lalu segera berlari ke kamar mandi untuk membuang semua air yang terkadang dengan susah kita teguk hanya untuk merasakan sebuah kenikmatan. Bagian tubuh mulai pusar kebawah bergetar dengan eraman khas seraya urine mengucur membasahi keramik putih dengan aliran yang menguning. Sekaligus untuk membuktikan bahwa memang tidak ada masalah dengan saluran kemih.

Masih mencoba mencari suasana yang gamang dan remang, mengingat belum ada 5 menit sejak mata ini terbuka untuk kembali bekerja. Kelopak yang harus bekerja dengan divisi urat dan alis untuk synchronizing dengan ambience. Layaknya kamera yang baru saja kita hidupkan, retina mata berusaha mancari titik fokus yang secara otomatis zoom in and zoom out saat berjalan dari kamar ke kamar mandi. Tak ubahnya computer tubuh kita dengan otak sebagai main server berusaha menyelesaikan semua item pada check list sesuai urutan. Men scanning ke semua bagian hard disk untuk memeriksa apakah terdapat bad sector untuk segera diambil tindakan dan menemukan solution. Paling tidak Notification pertama yang muncul di kanan bawah desktop yakni “kebelet pee” telah finished.

Mendudukan tubuh dan segera menyambar jawa pos yang tergelatak untuk update kepala dengan informasi terbaru untuk masuk kedalam database kita yaitu ingatan. Beberapa entry baru yang memang kudu di sortir apakah terkait atau tidak. Memulai dari new release, pengendara sepeda motor tidak dapat seenaknya berhenti untuk menikmati pemandangan dari jembatan Suramadu terhitung hari ini sebab pengelola bekerja sama dengan Kepolisian akan mengadakan patroli, sehingga bagi yang melanggar akan di tindak (tilang).

Terus menuju under going process pada kasus Prita yang akhirnya Hakim memutuskan kebebasannya, begitu juga yang ingin menyaksikan Miami Heat Dancer serta aksi David Lee di NBA Madness. Info berguna untuk yang merasa I love this game.. masih seputar progress on related subject seputar Politik dan pergolakan pasca terpilihnya Ahmadinejad. Bosan dengan topik serius dan konyol untuk segera masuk ke ranah hiburan, langsung saja bagian olahraga menjadi jujugan. Yak jadwal film.. hmm. Transformer II yang lagi hangat dan jadwal tayang segera save as pada bagian reminder.
Menyadari semua system tubuh telah bekerja dengan baik, seluruh check list telah Done serta proses download semua up date yang diperlukan telah clear. Kembali pada tujuan semula untuk menulis dan mencurahkan ide – ide yang ada di kepala.

Berusaha untuk tidak terlalu berat dalam memilih kata – kata yang serius juga berat melainkan dapat dengan mudah dicerna selalu saja menjadi sebuah tantangan tersendiri. Melipat koran yang telah tidak lagi berguna karena semua sari telah diambil kemudian mengarahkan pandang ke tumpukan buku guna mencoba menganalisa dan mencari ilham akan apa yang dapat ditulis. Inspirasi dan paparan, entah itu yang sedang populer atau happening atau sekedar ber fantasi saja.

Sekali lagi masih saja aku termangu dan dalam kondisi loading yang tak berkesudahan alias hang. Mencoba meyakinkan hati dan menyisihkan ambisi untuk tidak terlalu kompleks akan keharusan dan idealnya sebuah kalimat. Memberi penekanan kepada hati untuk tidak terus – menerus menggoda dengan pembahasan yang pelik, sebab cukup dengan menulis apa yang ada dan bukan menuliskan sesuatu untuk imbalan akan pulitzer ataupun ber label best seller.

Hmm.. tetap saja susah akan sesuatu yang terkadang tidak begitu nyata dapat diungkapkan. Selalu saja berlarian di area fiktif dan tidak realist. Kebingungan mencari tombol reset dalam tubuh atau pikiran yang sedang menari. Berandai akan three magic button yakni control + Alt + Del pada raga yang memang tidak tampak. Berputar dalam status Hang dan tidak merespon akan perintah apapun yang diberi. Menekan tombol power yakni menutup mata beberapa saat dengan harapan semua process terhenti agar system me reset ulang untuk kembali dari tahap booting menuju start up. Mengakhiri paksa semua applicaton yang telah di click. Piiuuh.. begitu susah.

Sebenarnya ada cara lain, right click kemudian pilih refresh namun masih begitu malas untuk membasahi dan menggosok tubuh dengan batang sabun. Atau mengolah tubuh dengan berlari kecil menyehatkan tubuh yang membuat kulit bekerja untuk memuntahkan keringat, otomatis membuat bau badan semakin engga enak dan benar – benar situasi yang tidak diharapkan saat menulis.

Departemen pengolahan merasa juga saat ini masih terlalu dini untuk mengolah makanan yang bertujuan untuk melaporkan rasa kenyang pada kepala. Lagi – lagi masi berkutat dengan perasaan yang semakin tidak terkontrol. Masa bodoh dengan semua itu dan bergerak memuaskan ego dengan menjejali mulut yang memang bau dengan sebatang rokok. Mengasapi kerongkongan dan rongga dada dengan nikotin. Menenggelamkan pencernaan dalam sugesti akan ketenangan berdampak dari merokok. Mengucap persetan dengan anjuran kesehatan hanya untuk memenangkan pertempuran batin yang tak lain adalah pencarian sebuah ide pokok untuk mengotori sebuah lembaran putih melalui pena. Hanya sebuah keinginan menulis pendek di pagi hari justru perasaan – perasaan yang tidak tampak muncul dalam bayangan insting.

PLAGIAT : Argumentasi karya dan kepemilikan

Kira – kira dua hari yang lalu melihat di TV pemberitaan D’Masive mengenai karya – karya nya yang dianggap sebagai copy paste pada berbagai band beserta lagunya. Memang ini bukan perbincangan baru, mengingat karakter di Indonesia ketika sebuah band sedang berada pada titik ketenarannya selalu saja menarik untuk di ulas. Disebutkan bahwa D’Masive sebagai Plagiat, sebab sudah muncul sebelumnya di you tube sebuah upload an lagu – lagu mereka dengan lagu – lagu band luar yang memiliki kesamaan musikalisasi yang telah ada sebelumnya, salah satu similarity pada lagu “Cinta ini membunuhku” dengan “I Dont Love You” punya My Chemical Romance.
Bagi beberapa orang, pemberitaan ini membuat mereka mempertanyakan rasa suka mereka terhadap D’Masive dengan karakter vokalisnya. Sedang yang lain masih tetap suka, sebab memang enak didengar dan mungkin sebagian yag lain memilih cuek dan acuh oleh karena tidak mengerti esensi dari hal ini.
Karya dan kepemilikannya memang sejak ribuan tahun telah menjadi sebuah perdebatan yang tak berujung, sejauh mana dari sisi kita memandangnya. Seorang filsuf yunani berujar “Tidak ada sesuatu yang benar – benar baru” sehingga semua yang ada hanyalah pengulangan dan pengulangan saja (Repeatation). Sehingga sebuah karya sesorang / kelompok yang dulu pernah ada memiliki peluang yang sangat besar untuk terulang dan diciptakan sesorang / kelompok di masa mendatang atau saat ini. Ada baiknya kita mengambil salah satu sudut pandang bahwa jangan pernah berpikir akan sesuatu yang kita pikirkan belum pernah terpikirkan sebelumnya, bahkan seorang tokoh yunani berpendapat bahwa apabila apa yang kita pikirkan menjadi sebuah konsep belum pernah dipikirkan sebelumnya oleh orang lain adalah Haram hukumnya. Sehingga adanya kesamaan akan karya seseorang dengan yang lainnya adalah sebuah kewajaran (secara objektif), setidaknya melalui proses ATM (amati, tiru dan modifikasi). Sehingga penciptaan sebuah karya tentu akan menghasilkan sesuatu yang meski tampak sama / serupa namun masih tetap memiliki karakteristik sendiri, pembeda.
Sebuah kesempatan atau peluang, seringkali datangnya tiba – tiba dan menyelinap. Oleh karena itu kita harus benar – benar jeli dalam mengambil langkah. Sesuatu yang telah kita pikirkan dan tertuang pada sebuah konsep dan apabila tidak segera di aplikasikan, maka jangan heran dan menyesal apabila tak lama kemudian hal itu telah ada dan menjadi milik orang lain. So you better hurry the time you got something is incredable genuine to be conduct my friends . . . the sooner the better!

kuning yang tak lagi menguning

mungkinkah kuning yang ingin lara ini...

atao merah yang selalu menyala dan membakar... kalah! bagaimanapun adalah hasil!... atau sebab!

si biru di singgasana yang tertunduk pilu.. bukan malu namun bisu, mulutnya masih terucap dalam darah...

bisa jadi, partikel biru atau serapan dari biru yakni, putih, hijau juga hitam memainkan peran dalam cerita..

sedang aku... dan sang merah putih yang lagi bersedih...

hanya memanjat akan harap damai tercipta..

doaku untukmu ibu pertiwi...




jumat pagi yg kelabu Indonesiaku di tujuh belas juli dua ribu sembilan!

kita semua adalah karya(one)

Kamu dan sebagaimana aku serta kita semua memiliki mimpi sendiri – sendiri. Ada yang berangan – angan menjadi seorang pengusaha kebab sukses dengan sistem waralaba yang memiliki ratusan gerai di seluruh nusantara. Beberapa dari kita sangat ingin sekali menjadi seorang penyayi sukses yang albumnya terjual berjuta – juta kopi. Ada pula yang ingin menjadi CEO sebuah perusahaan dengan gaji 22 juta per jam dengan segala fasilitas serta keistimewaan lainnya. Kamu dan aku memiliki kesamaan bahwa sebagaimana kita adalah manusia tentu memiliki harapan akan pencapaian di masa yang mendatang, untuk mendapat sesuatu yang lebih baik dari sekarang. Semua itu berujung pada kesuksesan bukan, terlepas dari definisi dan ukuran akan sukses yang berbeda itu terserah anda, sebab akan menjadi perdebatan yang panjang apabila kita hanya mempertanyakan seputar arti dan definisi, cukup secara general saja. Sekali lagi terserah anda!

Pertanyaannya adalah, hidup di dalam mimpi siapakan anda saat ini?

Jawabannya adalah mimpi bos anda! Bagaimanapun kita semua memulai karir dalam hidup tentu dari belajar dan bekerja pada sebuah perusahaan bukan, kecuali beberapa dari kita yang terlahir dengan orang tua kaya, mendapat warisan berlimpah atau memenangkan sebuah lotre maka akan menjadi lain ceritanya.

Semua dari kita adalah pekerja, dimana kita bekerja pada sebuah instansi / perusahaan dimana dalam perjalanannya hingga menjadi sebesar sekarang adalah bermula dari mimpi bos / pemilik perusahaan tempat anda bekerja.

Richard Branson pemilik Virgin Megastore memulai usaha dari gudang rumahnya hingga memiliki ratusan perusahaan di seluruh dunia serta berekspansi pada penerbangan melalui Virgin Atlantic serta maskapai jelajah angkasa Virgin Galactic, Dahlan Iskan bermula dari seorang wartawan sebelum bisa menanjak menjadi CEO Jawa Pos Group, sebuah media surat kabar terbesar di Indenesia dengan puluhan perusahan anak cabang serta merambah televisi hingga ke pelosok. Semua bermula dari misi yang diemban dan visi mereka kedepan untuk terus konsisten dan fokus dalam meraihnya.

Kamu sebagaimana aku adalah karyawan yang masih harus rela kehilangan waktu sebagai kompensasi dari gaji yang kita terima di akhir bulan. Mematuhi serta menjalankan pekerjaan sehari – hari sesuai dengan prosedur dan aturan yg telah ditetapkan perusahaan tempat kita bernaung dan bukan bertindak atas keinginan kita sendiri atau berlaku semena – mena.

Dalam prosesnya, semua kita engkau dan sebagaimana aku tentu menjalani yang disebut dengan dunia kerja dengan problematikanya sendiri – sendiri. Entah itu berupa tekanan, adanya penyesuaian serta bermacam – macam kompromi lainnya. Perusahaan tak ubahnya sebuah organisasi yang dalam perjalanannya memiliki pasang surut dan hambatan.

Semua ini, dalam hubungannya antara segala peraturan dan prosedur perusahaan serta probelamatikanya adalah sebuah skema besar kreasi sang pemilik atau manajamen puncak dimana dalam hal ini yaitu perusahaan anda adalah sebuah realisasi dari mimpi seseorang. Tanggung jawab dan proyeksi kedepan adalah miliknya dan bukan kamu sebagaimana denganku dan kita semua yang menjalankan peran sebagai karyawan.

Sehingga apapun yang berkaitan dengan pekerjaan entah itu semacam integritas, dedikasi dan loyalitas adalah masih abu – abu untuk dapat di deskripsikan secara jelas. Beberapa persyaratan diatas adalah keharusan yang memang harus kita miliki sebagai seorang insan yang ingin sukses dalam mencapai tujuan. Bukan berarti kita tidak harus demikian, namun semua itu adalah bekal kita sesungguhnya dalam memperkaya diri kita akan keahlian guna untuk memanfaatkannya bagi diri sendiri dan orang lain di masa mendatang saat kita sudah tidak lagi bernaung dalam intansi tersebut. Meski terdapat beberapa dari kita yang tidak cukup bijak untuk menyadari perbedaan ini dengan dalih “kacang yang lupa kulitnya”.
Esensi dari bekerja ikut orang adalah bagaimana posisi kita serta perkembangannya yang tentu melibatkan beberapa ukuran yang sudah cukup global dan internasional untuk dipahami sebagai sebuah hak yaitu reward and punishment.

Apabila kita memiliki keahian dan kecakapan oleh karena telah bekerja pada sebuah instansi adalah hal yang wajar, jika tidak berarti ada yang tidak beres dengan intelejensi kita. Sesungguhnya prosentase terbesar penyebabnya adalah dari diri kita sendiri dalam menyerap dan bekerja keras untuk memperlajari serta merangkum semua ilmu itu kedalam sebuah jurnal besar yang disebut pengalaman dimana dalam prosesnya ada yang manis dan pahit.

Inilah keutamaan dari mimpi kamu dan sebagaimana aku kedepan. Tentu saja kita masih di pusingkan dengan suasana kerja yang semakin tidak nyaman, adanya permusuhan dan usaha saling menjatuhkan serta adu domba antara satu sama lain. Problematika akan “siapa yang kuat dia yang menang” hingga lomba menjilat layaknya anjing tatkala menyantap sarapan pagi dengan tulang sebagai menu utama. Mencari muka dan berlagak bagai hamba yang patuh dan menjelekkan orang lain yang juga sama – sama mencari sesuap nasi demi sebuah promosi atau hanya sekedar doyan car-muk didepan atasan. Masih saja terdengar keluhan disana – sini akan sikap dan perilaku atasan / rekan kerja yg tidak profesional ataupun menjengkelkan, bagaimana kecewanya anda ketika mengetahui bahwa orang yang selama ini menusuk anda dari belakang adalah orang yang tidak anda kira sebab tertutup oleh tutur kata manis dengan bertopeng kepalsuan.

Ingat.. semua ini hanyalah sebuah proses yang harus kita jalani dengan orang – orang yang ada disekitar kita dalam menjalankan perannya. Engkau sebagaimana aku juga memiliki posisi sendiri – sendiri, sebagai seorang karyawan biasa atau pengawas (supervisor), seorang manajer sebuah departemen atau menjadi seorang pimpinan sebuah distrik yang tentu memiliki kewenangan serta tanggung – jawab sesuai dengan porsinya masing – masing.
Namun ingat bahwa engkau sebagaimana aku, bahwa posisi tersebut jadi milik kita hanya untuk sementara bukan selamanya (amanah), beberapa dari kita yang beruntung bisa sampai di posisi puncak, namun beberapa dari kita memiliki batasan tertentu dalam karir dan siap untuk menyadarinya atau mengakhirinya bilamana saatnya telah tiba.

“Jangan pernah lupa bahwa kita semua adalah karyawan dan sedang hidup dalam mimpi seseorang”
Tidak ada perbedaan yang berarti kecuali bahwa kita semua adalah karyawan yang saat ini hidup dalam impian seseroang. Perbedaan antara office boy yang sehari – harinya bertugas menjaga kebersihan dengan seorang manajer dengan kursi empuk serta kompensasi lebih besar adalah dari segi wewenang dan tanggung jawab. Sebab, engkau dan sebagaimana aku adalah sesorang yang hidup dalam mimpi seseorang saat ini.

Sampai kapan kah ini akan berlangsung....?

Hanya anda sendiri yang dapat menjawabnya, sebab kesempatan akan datang jika anda sendiri yang menciptakan disertai dengan keberanian untuk mengambil resiko serta tantangan kedepannya.
Maka ciptakan karya anda sendiri dan warnai mimpi anda dengan kuas keberanian untuk menghasilkan lukisan anda sendiri meskipun hasilnya tidak sebagus yang orang kira.

Friday, August 14, 2009

time..

waktu beri aku kesempatan untuk menulis... mengapa engkau melewatiku begitu cepat! beri aku kesempatan untuk menulis semua cerita yang ada, beri aku peluang untuk mengisi lembaran tipis dalam dunia maya untuk berbagi cerita, agar semua bisa membaca dan memaknai, untuk dinikmati saja.

waktu ijinka aku meminta kemurahanmu untuk sejenak berhenti dan meluangkan barang semenit dan biarkan aku berkelana dalam benak sembari melepas jemari menari diatas tuts... ya bercerita dengan apa adanya. tidal lebih.

ku harap kau mendengar.....

Wednesday, June 24, 2009

kepada seseorang yang melihat tapi tak mendengar....

semua cerita seakan hilang seketika niatanmu untuk menunjukkan laku dan tutur yang benar - benar mustahil untuk dilakukan. menghilangkan serpihan luka dalam rongga hati yang memang tidak bermerek Intel Pentium atau berlabel Made in China. Sebuah produk yang memang tidak menyediakan service center dan call center untuk siap dihubungi 24 jam non stop. serpihan tersebut bukanlah sebuah komoditas yang mengikuti trend dan dapat dihilangkan seiring dengan perkembangan jaman hanya untuk memenuhi ego akan apa yang lagi happening saat ini. seroihan itu adalah sebuah penciptaan yang maha Tahu dan Segala-Nya. sang pencipta sesungguhnya.

semua budi dan memoar putih seakan dengan serta merta kamu rusak dengan siraman cat hitam ke sekujur tempat. sungguh bukannya aku tak menyangka ini akan datang, namun betapa kamu hanya tertuju pada serpihan luka saja tanpa memaknai akan bagaimana proses yang sebenarnya. apakah hanya luka yang ada dan tidak lainnya. apakah di awal - awal mentari bersinar hanyalah kebohongan cahaya rembulan dalam memanipulasi hari belumlah berganti menjadi pagi, melainkan seterusnya dini hari untuk selamanya.

teruskan saja kamu melihat dan enggan untuk mendengar apa yang aku katakan, tentu saja hanyalah letupan berisik yang masuk kuping kanan dan keluar lagi dari kuping kiri. teruskan saja mimpi keras batumu dengan semua materi bukan ide dan yang pasti aku janjikan kepadamu bahwa tiada yang lebih abadi selain ilmu ketimbang apa yang ada di saku kedua orang yang membawamu ke dunia.

ah sudah kubiarkan kau semaumu dan teruskan dengan pandangan untuk terus melihat kedunia ini dan bukannya mendengar...
nevermind... toh kamu juga sebatas karakter yang tertumpah di kertas oleh gesekan pena dari tanganku.. iya tanganku yang tak lain adalah hasil buah pikir. entah itu rasa jengkel, senang dan perasaan yang melekat di hatiku. tak usah kau risau, bagaiamanapun kau terus saja melihat dan bukannya mendengar untuk memahami gambaran besar dari semua ini. kehidupan.

nevermind... toh kamu hanyalah sebuah ide pokok dari beberapa paragraf yang memang kutulis untuk menunjukkan amarah meski ini lebih bijak dari lakumu dan mengajak mu untuk tersadar dari pandangan untuk beralih [pada) caramu mendengar untuk memahami yang sebenarnya.

buat kamu yang melihat dan tak mendengar... serpihan luka itu bukanlah untuk dihilangkan, sebab akan sia - sia saja kau bertarung dengan sang pencipta hidup. pergunakanlah matamu tidak hanya untuk melihat namun juga memahami semua dengan mata hatimu akan perbedaan yang ada dan belajarlah untuk bertarung melawan ambisi yang telah korup untuk mengucap maaf dan melanjutkan hari esok agar lebih baik.

AP(JUNE09)

Saturday, June 20, 2009

Dekadensi rasa (manusia).....

Rasa sesal adalah rasa yg paling ampuh dari semua rasa suka atau tidak, sedih dan penyangkalan logika menyatu jadi satu dan terbungkus dalam sebuah amarah. Tidak harus dengan berteriak memaki serta mengumpat, namun rasa itu cukup terjemahkan dalam langkah gontai dan pemikiran yg mengusik ruang batin dalam hati.

Pertautan mutualis sebuah aksi dan friksi akan hal – hal yg memang tak tersebut secara verbal yaitu hanya terdiam. Sembari otak terus menelaah akan kata yg harus terucap atau tidak dengan semuai andai dalam putaran waktu.

Rasa itu masih saja mengusik, menghinggapi dan terus menggoda untuk dimulai, yakni pertikaian, perdebatan yang mungkin tanpa arti dan hanya ambisi belaka. Sedang rasa yg lain pun tak ubahnya kaum oportunis yg suka banget mem provokasi telinga kanan dan kiri akan aksi eksistensi diri bahwa keberadaan manusia semata hanyalah untuk memberi kepuasan puncak pada perbuatan bodoh tak bertanggung jawab dan sangat kekanak – kanakan.

Ke-AKU-an manusia akan keinginan untuk menang sendiri dan membuat kompromi hayalah pilihan yg tak pernah benar – benar menjadi sebuah alternatif adalah realita. Biarkan saja yg lain mengerti dan mengalah namun tidak dengan EGO yg tak lain adalah juara dalam pertarungan dengan napsu sebagai wasit. Sebuah permainan yg tak pernah dapat kita menangkan, bahkan hanya untuk bermain seri masihlah menjadi mimpi.

Sangat sederhana. Namun membuat seluruh Negara Jiwa dalam keadaan siaga satu.

rasa itu...

Aku tahu apa yang menjadi ingin-mu dan tentu saja aku tahu apa yg menjadi ingin-ku,
karena apa yg kau rasa adalah apa yg ada di dalam hatiku.
Aku tahu bahwa semua getaran – getaran dalam hatimu adalah cahaya putih yang terang bersinar, karena getaran itu adalah obor yg menerangi jalan dalam rongga – rongga sempit otak kiriku.
Yang kau mau bukanlah ini, meski ini adalah traffic light dalam perjalanan hidup kita. Melaju saat hijau dan bersiap untuk mengurangi kecepatan ketika kuning berkedip hingga kemudian berhenti seluruhnya waktu si merah menyala.
Yang kumau juga bukan ini meski ini adalah hak sang juara pada audisi peran utama yg telah engkau menangkan dalam pementasan di awang - awang

Bagaimana dengan itu...

Aku paham sepenuhnya bilamana waktu yg berbunga adalah satu – satunya adegan dimana kita bersua dalam rasa
aku juga menikmati seutuhnya ketika desahan lembut sore hari menyibakkan gelap malam agar kita senantiasa takluk dalam rayu dan sentuh buai rembulan
itu adalah ungkapan tanpa suara sang kusir penunggang kereta kuda yg terus memacu untuk berusaha mengalahkan waktu

sebuah kesia – siaan.....

jangan pernah kau kira aku tak mengayuh menuju pulau itu, karena sesungguhnya aku telah mengayuh dan berhenti di pulau sebelah hanya untuk memandang sinaranmu
kubiarkan saja segala rasa itu seakan – akan hanyalah rindu untuk selamanya sebab aku menunjukkan kepada sang waktu jika aku juga bisa berhenti dan menunggu dan bukan terus melaju

jangan pernah pernah kau duga bahwa rasa itu.. tak ada

jangan pernah engkau mencari rasa itu... untuk melihatnya
karena rasa itu telah menyatu dalam hembusan nafasku yang cukup kau hirup dan rasakan sesungguhnya.....

Friday, February 27, 2009

ada ajah.....

ugghh... begitu sulit, sekian lama tidak menulis dan menterjemahkan isi yg ada di kepala.... masih juga terngiang lalu berhitung dengan apa yg akan kita dapat dari suatu hal dengan idealisasi dalam pikiran... kompleks dan nge-blur lah, engga pasti lah... yap! pikiran... segalanya bermula dari segal hal yang kita pikirkan dalam kepala..... pertautan otak kanan dan kiri itu.... ya itu! masih tentang seputar alam pikiran baik sadar ataupun bawah sadar, bisa secara spontan dan simultan... bisa juga luammaaa banget...

antara perdebatan yg belakangan berkembang, entah itu "rahasia kehidupan" atau "selalu berpikir positive" terserah kita untuk menilai dan bersikap. satu lagi, argumentasi "hukum ketertarikan" yg secara definitif mengajak untuk menentukan sisi apakah kita akan selalu optimis dalam menghadapi segala permasalahan, dan bisa sebaliknya. berperilaku pesimis dan negative thinking sehingga meminimalisir segala resiko yg akan kita dapat terhadap apapun. apakah ini defensif atau sekedar cari aman saja.

semua esensi dan filosofi seakan membuai dengan materi duniawi yang memang memikat seakan halus lembut aroma wanita sesuai berdandan. hadir dan menguak teriakan itu... "uda... cobak ajah kenapa?......

"owkay then... coba aja! sikat brur...! yang penting kan uda nyoba baru nyesel daripada terus nyesel dari awal ampe akhir tanpa tahu rasanya mencoba dalam proses ituh... apakah ini sebuah tantangan atau malah bisa juga sebagai ancaman yg engga perlu banget kita ambil dan enggak penting banget!

sebenarnya, semua masih saja berkutat dengan pemikiran dan idealisasi dalam kepala... pertimbangan... perbandingan dan jatuhnya pun kita juga pasti akan milih kualifikasi yang terbaik dan paling sempurna seperti awang - awang... perfecto...

apakah kesempurnaan sajah tujuannya... bull shit... bagi beberapa dari kita atau emang bisa juga ini adalah hal rumit yang kita terjemahkan diamana merupakan hal fundamental yang membuat kita bertahan... alias hal ini akan bertahan lama....
bagaimanapun intinya adalah acceptance... yup! penerimaann kita terhadap semua yang udah kita rencanain dan in the end hasilnya GATOT.. alias gagal total dan kita pun kembali meratapi dengan kesedihan tanpa hikmah,,, hehehehe konyol kan.... penerimaan.... siap atao engga!
ya kudu dong! wong berani bermimpi dan berharap juga berarti berani menghadapi segala konsekuensi serta resiko... namun tetep ini hanya berlaku bagi sebagian orang saja... bisa aja yang cukup dewasa dan bijak menyikapi... namun masih saja kompleksitas pemikiran manusia dengan dinamikanya.
terserah lah yang mana.... heheheh toh ini juga bukan tulisan seorang psikolog ahli dan engga segila profesor ahli kimia... heheheh. nikmati pencerahan ini.......