project of mind-uprising!!!

raise ur hand...................
sebuah pemikiran, sebuah harapan, pemaparan tentang apa yang telah usai, semua yang sedang terjadi atau semua yang akan terjadi, sebuah cerita... kebenaran, kebohongan, kepahitan, kebahagian, realita semu atau sekedar pelarian akan berputarnya roda waktu yang tergulir dalam sebuah lembaran - lembaran halaman yang tergores guratan hitam pena sang aryoz, sebuah torehan cerita yang mungkin belum cukup pantas untuk disisipkan dalam lembaran sejarah..... sekedar petualangan pemikiran saja....... welcome to mind exploration!


Sunday, December 30, 2007

....what was on '07????

secara sang penulis adalah seorang manusia dengan predikat dewasa, dalam arti telah mamasuki usia yang cukup untuk mempertanggungjawabkan segala perbuatan, tentu telah banyak melewati berbagai peristiwa. apapun rasanya tentu menjadi warna tersendiri dalam sekat kehidupan selama nafas masih berhembus dan perut berbunyi fals ketika laper..
wuiih banyak lah! kebodohan, kelalaian, keteledoran serta berbagai kesalahan yang secara sadar harus diakui telah terjadi dan menimbulkan berbagai akibat yang harus dijalani. ya, dijalani! menerima, bukan berlari! ya yang konkrit2 aja lah...
harapan? banyak.. target? tentu ada... kapan? selalu nanya padahal belum cukup berusaha udah kebelet aja he.... well sekian dari tahun ini... apanya ya? engga jelas!
buat temen2 yang udah mau maen ke project ini thanks!
selamat tahun baru 2008.....

Saturday, December 29, 2007

>>>>RAGE AGAINsT THE MACHINE<<<<

a domestic airline story..........

dengan intonasi tinggi seorang penumpang sebuah perusahaan airline berkata "ENGGA FAIR!" "ENGGA ADIL SAMA SEKALI", spontan puluhan penumpang lain disekitar loket sebuah airline swasta ternama terperanjak, mereka me-reka-reka gerangan apa yang membuat seorang ibu keturunan tionghoa tersebut merasa kesal.

dengan sigap salah seorang staff ticketing segera keluar dari loket oleh karena luapan ibu tersebut yang ternyata bernama Eng Lee (BUKAN NAMA SESUNGGUHNYA!) itu membuat kondisi disekitar loket menjadi sangat tidak kondusif. diiringi keraguan staff itu berujar "MAAF IBU! INI PROSEDUR? OLEH KARENA "PEAK SEASON" MAKA SETIAP PENUMPANG YANG TERLAMBAT MELAPOR PADA WAKTU YANG TELAH DITENTUKAN YAKNI 30 MENIT SEBELUM CLOSING TIME ATAU FLIGHT SCHEDULE DEPARTURE MAKA AKAN DIKENAKAN CANCELLATION FEE SEBESAR 75% DARI BASIC FARE TICKET IBU! dengan segera juga sang ibu.... "AH MAS SEENAKNYA KAMU BILANG INI PROSEDUR! dengan wajah memerah dikulit yang putih langsat membuat urat nadi disekitar wajah sang ibu menunjukkan betapa jengkelnya dia akan keadaan ini, sembari sibuk mencari - cari no di HP nya untuk segera menghubungi sanak saudaranya mungkin. "COBA PIKIR, JIKA KALIAN DELAY 4 JAM, 5 JAM ATO BAHKAN SAMPAI 7 JAM PUN YANG ADA HANYA KATA MAAF!. "MAS, TADI SAYA HANYA TERLAMBAT 5 - 15 MENIT! TAPI APA?.... dengan berteriak "TAPI APA YANG SAYA DAPAT!!!!. "POKOKNYA SAYA MAU BERTEMU MANAJER KAMU! SIAPA MANAJER KAMU?
merasa tidak dapat mengendalikan suasana maka staff muda yang keliatannya baru 1 ato 2 minggu bekerja itu pun bergegas kedalam ruangan loket dan segera menyambar sebuah HT, mungkin untuk berkomunikasi dengan atasannya ato mungkin juga memanggil security agar dia merasa aman apabila terjadi sesuatu.
sambil merasa kesal dan meng-grundel sang ibu tetap berteriak seaakn mengajak berbicara dengan penumpang disekitar loket dengan harapan terjadi simpati dan mem-provokasi penumpang lain dengan adanya kejadian ini.
10detik berlalu dan seorang staff lain datang dari arah ruangan yang jaraknya agak jauh, sepintas jika dilihat penampilan staff ini berbeda. panampilannya rapih dengan kemeja lengan panjang dan tatanan rambut ber-jell bergaya tintin ia berjalan mendekat. dengan komunikasi non-verbal staff yang sebelumnya menangani ibu itu menunjuk dengan alis matanya, hal lain yang membuat beda adalah staff berlengan panjang ini terlihat berwibawa dan lebih tenang, ia tidak segera berbicara dengan si penumpang kompalin namun segera masuk ke dalam loket dan bertanya kronologis kejadian selama beberapa saat dan ia keluar.
"MAAF IBU NAMA SAYA "*#@%%$#" (maaf dengan alasan Klise saya tidak dapat menyebutkan nama) "SAYA ADALAH CUSTOMER SERVICE ON DUTY" "BISA DIBANTU IBU?", ibu ini segera menyimak dan menghentikan aktifitas jemarinya yang sedang menari diatas tut HP mahalnya... "BEGINI PAK, SAYA HANYA TERLAMBAT DATANG UNTUK CHEK-IN 15 MENIT NAMUN SAYA DIKENAKAN DENDA 75% UNTUK BISA IKUT NEXT FLIGHT! "INI KAN KONYOL? ENGGA ADIL SEKALI? "APA SIH YANG ANDA BERIKAN SAAT FLIGHT ANDA DELAYED BERJAM-JAM! "PALING HANYA KATA "MAAF"..."MAAF".. TAPI SEKARANG!

TO BE CONTINUE............................

Monday, December 24, 2007

MEDIA OF THE YOUTH!

“the decreasing values of idealism among the youth now days”

meruntut pada cikal bakal berdirinya sebuah tempat dimana menjual berbagai macam produk (dalam tanda kutip) adalah buatan lokal memunculkan berbagai macam pemahaman (definisi), mulai dari pemilihan nama, tema yang diusung tiap venue, hingga letak juga sangat berpengaruh pada keberadaannya. Kita mulai dari pemilihan nama, ada yang meng-atasnama-kan sebagai sebuah Distro (dari kepanjangannya jelas distribution outlet), ada juga yang menamakan gallery oleh karena cenderung kepada sisi artistik-nya he….. trus juga ada yang menamakan sebagai sebuah trend-shop hi…….. sebab disini adalah tempat yang menjual semua “jenis” barang “gaul” untuk anak muda.

Emang sih itu semua terserah owner ato pengelolanya namun jika ditelaah ada satu hal yang ironis disini, keberadaan sebuah tempat yang menyediakan, memasarkan, meperdagangkan dengan sebutan apapun tidak lain adalah sebuah media! (definisi dari tempat). Dan tempat ini merupakan media/sarana bagi masyarakat yang ingin mengkonsumsi item ber-label made in indonesia (lokal). Sejujurnya masyarakat (awam) secara umum don’t give a damn! mengenai nama apa aja yang di-semat-kan entah itu toko sekalipun agar dapat lebih diterima dan diminati, oleh karena kesan yang muncul pada semua tampak serupa hingga tidak ada perbedaan antara satu tempat dan yang lain.

Memang itulah yang menjadi substansi umum keberadaan media ini yaitu sebagai alur distribusi dari produsen ke konsumen, sedang secara khusus adalah memberikan pembelajaraan nilai – nilai idealisme (pada buyer terutama) yang terkandung diseluruh produk – produk independen ini. Inilah esensi dari eksistensi sebuah media yang fundamental dan krusial untuk dipahami, yah mungkin terlalu muluk kalo hari gini ngomong doang! (apalage topic-nya berat, ya engga!)

Tapi ini adalah sebuah fakta akan apa yang terjadi disekitar kita dan bersinggungan dengan kita, entah berseberangan ato sepaham ya terserah kita juga kan gimana nyikapinya! Kalo kita punya sikap! He….

Problematika ini dapat sederhanakan dengan bahasa komunikasi yang lebih majemuk dan easily accepted, bagaimanapun juga peranan media ini juga sebagai komunikator dalam menyampaikan pesan kepada khalayaknya right! Nah jelas bukan! menyampaikan pesan! Berarti harus jelas maksud dari pesan yang akan disampaikan.

Sampai dengan saat ini remaja adalah segmen utama dari produk – produk ini dan mereka merupakan konsumen paling setia sekaligus paling konsumtif untuk membuat clothing maker tetap bernapas panjang!

Disisi yang lain, fungsi mereka (buyer) dalam menggunakan item – item lokal ini terkaburkan oleh karena timbul pemahaman bahwa ini hanyalah trend semata, latest fashion yang mau gak mau harus mereka ikuti biar kesannya up-to-date and happening banguet geto loh! Muncul anggapan produk – produk ini adalah sebuah sarana untuk me-representasi-kan kepribadian yang ingin mereka tunjukkan hingga selanjutnya mereka dengan suka ria berondong – bondong menerima paparan ini kendati jiwa (juga idealisme) yang seharusnya terkandung tidak ada.

Engga heran klo pada akhirnya produk indie tak ubahnya bagaikan produk2 yang bisa dibeli dimall2 dan dept store he……. Konyol isn’t it! Bukan lagi suatu ironi jika hal ini dibaca para pemodal oleh karena design2 indie bisa kita jumpai dimall ato pun plaza bahkan dijual, dipajang di-emperan jalan huaha……..weekk!

Salah siapakah ini! mereka para creator produk2 indie, ato salah media-nya yang entah berupa distro, gallery, trend-shop, toko whatever….. pakah salah para buyer yang cukup geblek tuk terlibas dalam lingkaran ini ato bahkan sang penulis yang dengan seenaknya menghamili eh…. Menghakimi hal ini. Salah siapakah ini sehingga terdapat jarak yang cukup jauh antara harapan dan realita berakibat lingkungan tak lagi menerima produk indie sebagai bentuk pemberontakan, penolakan terhadap penindasan terlebih sarana para creator dalam nunjukin sikap. Tapi konkritnya hanyalah fashion trend yang lagi in aja, trend yang lagi musim aja! jadi kalo engga punya engga gaul loh! Suck isn’t it!

Dari semua komponen ini sebenarnya tidak ada pihak yang benar – benar dirugikan oleh fenomena ini sebab clothing maker bisa terus jalan (produksi) asal produk mereka laku dan para distributor (baca ;media apa pun namanya such as distro, toko, gallery even a trend-shop.etc) pun engga ada masalah selama mereka juga dapat keuntungan dari proses ini. yah semisal bayar sewa tempat, listrik, gaji shopkeeper adalah hasil yang bisa didapat seiring roda perdagangan berputar, dari segi pembeli mereka cukup puas dengan keberadaan distributor selama bisa memenuhi kebutuhan mereka dalam mengkonsumsi barang yang lagi “in” or in other word up to date geto loh!

Semua proses “perdagangan” ini akan tetep berjalan dan akan tetap menguntungkan meski tidak mempedulikan nilai – nilai idealisme yang terkandung, meski muatan yang terkandung nothing, pesan yang ditunjukkan sampai maksud yang ingin disampaikan pun tidak mengena bukan masalah yang penting barang kita laku, profit masuk dan bisnis jalan terus yap broer! Jangankan ber-bicara muatan yang diusung palage mikirin pembelajaran kepada target yang dituju dari keberadaan produk local he…. yah gampangnya EGP lah! (emang gw pikirin!)

Nah inilah yang semakin mengaburkan substansi fundamental dari pergerakan independent, oleh karena indie-movements (baca;perlawanan) menjadi acuan dasar bagi hal2 yang berhubungan dengan produk lokal entah itu accessories, T-shirts, polo shirts, shoes, truckers etc. Maka harus ada sikap yang ditunjukkan, apa pesan yang dibawa terlebih perlawanan terhadap sesuatu yang menjadi alasan utama gerakan ini pada mulanya akan tetapi masih belum dapat dipahami oleh temen – temen.

Jikalau kita bertanya ini salah siapa? maka jawabnya adalah “salah kita semua” sebab kita telah dikalahkan oleh makna yang seharusnya kita jadikan patokan, pesan yang seharusnya kita sampaikan untuk dapat diterima, dipahami oleh pihak yang menjadi sasaran pesan tersebut. Memberikan pembelajaran kepada para konsumen bahwa produk2 tersebut bukan hanya sebuah komponen pelengkap tubuh melainkan sebuah harapan akan lahirnya sebuah perubahan yang lebih baik dihari esok. Nyatanya kita telah terlindas oleh realita yang membutakan langkah hingga terjebak dalam idealisme yang ber-metamorfosa menjadi kaki-tangan para pemilik kuasa.

Apakah separah ini realita yang ada disekitar kita! entah itu komunitas clothing, komunitas zine, music sampai media sebagai distributor. Apakah sudah tidak ada lagi idealisme yang diusung? Apakah emang semua udah berlandaskan business oriented aja? Apakah semua benar – benar miskin jati-diri hingga melupakan ideology local act! Hanya kalian sendiri yang dapat mengukur maupun menilai sejauh mana peran anda dalam lingkaran ini, sedang saya hanyalah mediator dalam memaparkan jendela realita dalam lingkungan social kita. Bagaimana untuk merubahnya! mungkin jangan gegabah dengan melihat dari sekitar anda trus berkoar tapi lihatlah dari diri-mu dulu apakah selama ini yang elo lakuin uda sesuai dengan jalur perjuangan indie-movements sesungguhnya, jika sudah maka segera mulailah dari pribadi anda sendiri dan mulailah saat ini juga!

reflection of my recent (past) relation!!!!!!!!!

Suatu malam direlung kamarku aq pun terlintas perkataan yang terucap dari dokter atok yang sudah selama setengah tahun belakangan menjadi mentor-ku dalam memerangi penyakit “xtra ordinary rage behaviour” yang kuderita. ”sebagian besar memang dipicu oleh stress, banyak pikiran…..” ucapnya, yang sampai detik ini membuat aq teringat dan membawaku kembali pada kehidupan yang udah kujalani selama beberapa saat (2 year behind I recall)

Membuat q bener2 mikir ttg apa yg udah berlalu mengenai sakit yang kuderita ini (yang memang dengan jujur kuakui) disebabkan oleh penyesalan pasca PHK (pemutusan hubungan kekasih) oleh (yang mau tak mau) adalah mantan pacar saya. Jika seorang pria dan wanita mengikat tali kasih dan kemudian menjalin ikatan asmara (meski sementara) dapat didefinisikan sebagai sepasang kekasih, maka benar adanya hubungan yang telah dijalin selama kurang lebih 1 tahun (my miserable time) menjadi potongan memori yang sampai kini terekam dalam otak.

Sebuah potongan kecil kejadian yang bagaimanapun juga masih terdapat pada lubuk hati saya yang paling dalam hik… terkadang membuatku berharap seandainya kerja ingatan manusia layaknya ingatan dalam computer yang tersimpan dalam harddisk. Dimana, mau tak mau harus kita hapus apabila sudah terlalu penuh atau overload, demi amannya (agar ada ruang gerak yg cukup/template) kita remove/copy ke-media yang lain (burn), even better dapat kita delete aja biar menjadi hilang musnah seakan data tersebut tak pernah ada dalam memori computer kita! What a great live would be isn’t it!

Sayangnya harapan itu adalah realita semu dunia ketidaksadaran qt dalam merayu untuk terus berharap sang “kekasih” tetap ada disisi dengan keadaan dan perilaku yang seperti qt inginkan…

To be continue………….

Sunday, December 23, 2007

"gain one loss one"


"u got to loss 1 to gain 1" he... dalem, kuat? apa harus? selalu? dalem tapi beneer.... on the end this sunday aq bener2 belajar kalo qta ngedapetin sesuatu, berarti qta juga harus kehilangan sesuatu. klise? tauk.... pelarian sebuah realita?.. maybe, benernya ga susah2 amat kalo kehilangan itu adalah sebuah usaha dari sebuah kecerobohan (yang dapat diterima) serta keteledoran diri dalam mengantisipasi keadaan yang mungkin akan qta sesali pabila terjadi. kompleks.. emang? well thats this page are made.
take it or leave it, right! mo ga mo, it happen kok.
aware ato engga, setiap sesuatu yg qt peroleh adalah hasil dari hal lain yang harus dengan rela qta lepaskan... such as money, ya kerja lah.. untuk ngedapetin otomatis qt harus menyisihkan 8 jam dari hidup qta dalam satu hari kan.. konsekuensi yang harus terjadi.

to be continue...................................................